Senin, 03 Juli 2023

Laporan Akhir 2




1. Jurnal
[Kembali]


2. Alat dan Bahan [Kembali]
 
1. Panel DL2203D
2. Panel DL2203C
3. Panel DL2203S

4. Jumper


5. IC74LS47


7. Switch




8. Power DC



9. Seven Segment Common Anoda




3. Rangkaian Simulasi [Kembali]


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

Pada rangkaian percobaan 3 ini menggunakan 7 switch yang fungsinya menginput data dan masing-masingnya terhubungkan ke ground (logika 1) dan terhubung ke VCC (logika 1). Masing-masing switch juga dihubungkan ke decoder IC74LS47, yg mana IC ini terhubung ke seven segment common anoda.

Adapun konfigurasi pin dari IC74LS47 adalah sebagai berikut:
1. Pin input, ada 4 pin, yaitu A, B, C, dan D. Input ini bekerja pada logika 1 (high)
2. Pin LT (lamp test), pin ini berfungsi untuk mengetes kondisi LED pada seven segmen dan juga berfungsi menset ketika diberikan aktif rendah sehingga menampilkan angka 8 pada seven segment.
3. Pin RBI (Ripple Blanking Input), pin ini memberikan pengaruh yang sama dengan RBO yaitu mematikan keluaran IC dari decoder. 
4. Pin BI/RBO (Blanking Input/ Ripple Blanking Output), pin ini memiliki fungsi untuk menahan data output. Ketika pin ini aktif, maka seven segment tidak akan aktif.

    Pada IC74LS47, kaki LT, RBI, dan BI/RBO memiliki aktif rendah, sehingga agar ketiga pin ini tidak memeberikan pengaruh ke tampilan seven segment, maka ketiga pin ini harus diberikan logika 1. Untuk tabel kebenaran dari IC74LS47 yaitu:


5. Video Rangkaian [Kembali]


6. Analisa [Kembali]

1) Analisa output yang dihasilkan tiap-tiap kondisi.
Jawab: 
  • Tampilan 0 : pada tampilan 0, pada B0, B1, B2 nya diberikan logika 1 karena merupakan pin RBI, RBO, LT, dan B3, B4, B5,B6 diberikan inputan 0 sehingga pada seven segmen akan menampilkan 0.
  • Tampilan 1: B0, B1, B2 nya berlogika 1, dan B3=1, B4, B5, B6 nya 0, maka seven segmen akan menampilkan angka 1.
  • Tampilan 2: B0, B1, B2 nya berlogika 1, dan B4=1, B3, B5, B6 nya 0, maka seven segmen akan menampilkan angka 2.
  • Tampilan 3: B0, B1, B2 nya berlogika 1, dan B3=1, B4=1, B5, B6 nya 0, maka seven segmen akan menampilkan angka 3.
  • Tampilan 4: B0, B1, B2 nya berlogika 1, dan B3=0, B4=0, B5=1, B6=0, maka seven segmen akan menampilkan angka 4.
  • Tampilan 5: B0, B1, B2 nya berlogika 1, dan B3=1, B4=0, B5=1, B6=0, maka seven segmen akan menampilkan angka 5.
  • Tampilan 6: B0, B1, B2 nya berlogika 1, dan B3=0, B4=1, B5=1, B6=0, maka seven segmen akan menampilkan angka 6.
  • Tampilan 7: B0, B1, B2 nya berlogika 1, dan B3=1, B4=1, B5=1, B6=0, maka seven segmen akan menampilkan angka 7.
  • Tampilan 8: B0, B1, B2 nya berlogika 1, dan B3=0, B4=0, B5=0, B6=1, maka seven segmen akan menampilkan angka 8.

2) Analisa pengaruh LT, RBO, RBI.
jawab: 
Dasarnya seven segmen tidak dapat langsung membaca data yang diinputkan oleh switch. oleh karena itu, dibutuhkan BCD decoder untuk menerjemahkannya. Pada decoder ini terdapat input LT, RBI, RBO.
  • LT fungsinya adalah untuk menguji lampu LED pada seven segmen.
  • RBI fungsinya untuk mematikan keluaran IC dari decoder.
  • RBO fungsinya untuk menahan data output.
Karena LT, RBI, RBO ini memiliki peranan penting, dan agar seven segmen dapat menampilkan outputnya maka LT, RBI, dan RBO harus dinonaktifkan karena aktif low maka akan diberikan logika 1.

7. Link Download [Kembali]

  • Download HTML [klik disini]
  • Download Rangkaian Simulasi [klik disini]
  • Download Video Simulasi [klik disini]
  • Download Datasheet IC74LS47 [klik disini]
  • Download Datasheet seven segment [klik disini]
  • Laporan Akhir 1




    1. Jurnal
    [Kembali]


    2. Alat dan Bahan [Kembali]
     
    1. Panel DL2203D
    2. Panel DL2203C
    3. Panel DL2203S

    4. Jumper


    5. IC74111



    7. Switch




    8. Power DC


    9. Logic Probe  


    10. Gerbang AND



    11. Gerbang NOT



    3. Rangkaian Simulasi [Kembali]

    Gambar rangkaian menggunakan Proteus.

    Gambar rangkaian menggunakan D'Lorentzo.


    4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

    Pada percobaan 1 ini menggunakan 4 JK Flip-Flop dan gerbang AND, yang mana output yang dikeluarkan adalah 4 bit, dan akan di tampilkan pada D'Lorentzo. Lalu SW6 dihubungkan pada kaki J dan K, dan SW7 dihubungkan ke gerbang AND yang mana kaki AND satu lagi dihubungkan ke clock dan outputnya dihubungkan ke clock JK flip-flop. Fungsi gerbang AND ini adalah untuk mengendalikan aliran data secara beraturan/sinkron dengan clock, maka ketika output gerbang AND sesuai dengan tipe aktif clock maka data akan dipindahkan, namun jika clock tidak aktif maka data tidak dipindahkan.

    Contohnya jika data yang ingin diinputkan adalah 1001, maka pada SW6 diberikan logika 1 sehingga output pertama nya akan 1, lalu SW6 berlogika 0 sehingga karena pengaruh clock pada gerbang AND tadi adalah untuk mengatur perpindahan data, ketika data 1 pada output pertama, lalu di trigger oleh clock maka akan berpindah ke output kedua. Lalu data input 0 tadi akan keluar pada output pertama. Dan begitu juga untuk data selanjutnya sampai semua data terinputkan. Rangkaian ini juga dapat bekerja sebagai shift register yang jenis-jenis nya yaitu SISO, SIPO, PISO, dan PIPO.

    5. Video Rangkaian [Kembali]



    6. Analisa [Kembali]

    1) Analisa output yang dihasilkan tiap-tiap kondisi.
    Jawab: 
    • Kondisi 1
    B3-B6=0
    B0,B2=1
    B1=X
    Sesuai dengan hasil percobaan data tersebut mengalami pergeseran. Pada saat B1 diberikan logika 1 maka ooutput pada flip flop pertama akan hidup/menampilkan logika 1, dan jika diberikan inputan 0 maka lampunya akan bergeser dari pertama ke kedua. Dan dapatb disimpulkan bahwa ini adalah SISO (Serial In Serial Out) yang mana data masuk satu-satu dan keluar satu-satu.
    • Kondisi 2
    B3-B6=0
    B1=X
    B0=1
    B2=1 ke 0
    Sesuai hasil pada percobaan yg mana data dimasukkan secara satu-satu, dan ketika B2 di switch dari 1 ke 0 maka data keluar bersamaan. Dan ini merupakan prinsip dari SIPO (Serial in paralel out).
    • Kondisi 3
    B3=B6=X
    B1=1
    B0,B2=1
    Pada hasil percobaan dapat dilihat dimana B3, B4, B5, B6 merupakan inputanya dan data diinputkan bersamaan. Lalu setelah itu, data akan keluar satu-satu, dan hasl ini merupakan prinsip dari PISO. 
    • Kondisi 4
    B3-B6=X
    B0=1
    B1,B2=0
    Berdasarkan percobaan ketika data diinputkan bersamaan (B3,B4, B5, B6 logika 1) maka daoat dilihat keempat lampunya hidup. Lalu diberikan logika 0 kembali maka data tsb langsung keluar/terkirimkan. Maka ini merupakan prinsip dari PIPO

    2) Jika gerbang AND pada rangkaian dihapus, sumber clock dihubungkan langsung ke flip flop, bandingkan output yang didapatkan.
    jawab: 
    jika gerbang AND dihapuskan, maka rangkaian tsb hanya akan berfungsi sebagai SISO dan SIPO saja. Karena gerbang AND tsb fungsinya untuk mengontrol perpindahan data antar flip flop.

    7. Link Download [Kembali]

  • Download HTML [klik disini]
  • Download Rangkaian Simulasi [klik disini]
  • Download Video Simulasi [klik disini]
  • Download Datasheet IC74111 [klik disini]
  • Download Datasheet Gerbang AND [klik disini]
  • Download Datasheet Gerbang NOT [klik disini]
  • Tugas Pendahuluan 2




    Tugas Pendahuluan 2 Percobaan 3 Kondisi 12 

    1. Kondisi
    [Kembali]

    Percobaan 3 Kondisi 12

    Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 3, dan ubahlah besar sumber tegangan menjadi 24 volt.

    2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]

    Gambar Rangkaian Percobaan 3.

    3. Video Simulasi [Kembali]



    4. Prinsip Kerja [Kembali]
         
        Pada percobaan 3 ini kita menggunakan gerbang NOR, gerbang OR, seven segmen common anoda dan menggunakan IC 74192 dan IC 74LS47 serta SW-SPDT.

        Pada IC 74192 terdapat beberapa kaki inputnya yaitu D0, D1, D2, dan D3 fungsinya ialah sebagai data input atau data yang akan dimasukkan, kaki UP akan menghitung maju ketika diberi input 1, dan ada kaki DN yang fungsinya akan menghitung mundur jika diberi input 1. Dan ada kaki PL yang gunanya adalah mengaktifkan counter untuk menghitung, PL ini aktif low yaitu akan aktif jika diberikan input 0. Lalu ada MR (Master Reset) yang gunanya adalah mereset menjadi nol. Lalu terdapat Q0, Q1, Q2, Q3 yaitu output dari IC 74192.

        Sedangkan pada IC 74LS47 memiliki beberapa kaki input yaitu kaki A, B, C, D yang merupakan input pada IC 74LS47. Lalu ada kaki BI/RBO fungsinya adalah untuk mematikan atau menghidupkan seven segmen, kaki RBI gunanya untuk menahan sinyal input, dan kaki LT fungsinya adalah memastikan menyala atau tidaknya LED pada seven segmen.

        Karena pada input D0, D1, D2, D3 yang MSB nya adalah D3 dan LSB nya adalah D0. Contohnya data yang akan di hitung mundur adalah 7 maka biner nya adalah (0111), sehingga D3 akan diberikan input 0 sedangkan D0, D1, D2 nya akan diberikan input 1. Maka untuk menghitung mundur nya ialah mengaktifkan atau mentrigger PL, maka ketika PL berlogika 1 clock akan mentrigger kaki DN sehingga akan mulai menghitung mundur dari 7 menuju 0. Proses menghitung mundur tersebut akan ditampilkan pada seven segmen.
       
    5. Link Download [Kembali]

  • Download HTML [klik disini]
  • Download Rangkaian Simulasi [klik disini]
  • Download Video Simulasi [klik disini]
  • Download Datasheet IC74LS47  [klik disini]
  • Download Datasheet seven segment [klik disini]
  • Tugas Pendahuluan 1




    Tugas Pendahuluan Percobaan 1 Kondisi 7

    1. Kondisi
    [Kembali]

    Percobaan 1 Kondisi 7

    Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan1 dengan output LED biasa dan seven segment common anoda dalam satu rangkaian.

    2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]

    Gambar Rangkaian Percobaan 1 dengan output LED biasa dan seven segment commpon anoda.

    3. Video Simulasi [Kembali]



    4. Prinsip Kerja [Kembali]

        Pada percobaan 1 dengan kondisi 7 ini adalah contoh penggunaan shift register, yang dimana jenis shift register yang digunakan adalah SISO (Serial IN Serial Out). Dimana SISO (Serial In Serial Out) adalah data input dimasukkan secara satu-satu lalu output data keluarnya juga dikeluarkan satu-satu.

        Pada percobaan ini menggunakan 4 buah JK Flip Flop, 4 LED, 4 buah resistor, dan menggunakan IC 74547 serta menggunakan seven segment common anoda yang gunanya untuk menampilkan dalam bentuk angka/huruf dari bit-bit yang didapat. Lalu SW1, SW2, SW3, SW4 masing-masing dihubungkan ke input S pada masing-masing JK Flip-Flop. Dan SW7 dihubungkan pada input R pada masing-masing JK Flip-Flop. SW6 dihubungkan pada input J dan K pada tiap-tiap flip-flop. Dan SW5 dihubungkan ke clock pada masing-masing flip-flop, yang fungsinya adalah untuk mentrigger flip-flop sehingga LED nya nantinya akan bergeser.

        Serial In Serial Out (SISO) berarti data input akan masuk satu-satu dan data outputnya juga akan keluar satu-satu. Misalkan jika ingin membuat angka 8 berarti dengan bentuk biner nya adalah 1000, maka bit yang pertama kali di inputkan itu ialah dari MSB nya yaitu 1 kemudian seterusnya, sehingga pada SW6 akan diberikan logika 1 lalu clock akan mentrigger pada saat rise time (0 ke1), lalu LED 1 (D1) akan menyala, lalu SW6 diberikan logika 0 sehingga LED yang menyala akan berpindah ke LED 2 (D2) begitu seterusnya sampai LED 4 (D4) yang menyala dan LED 3, LED 2, LED 1 mati karena diberikan input 0. Maka pada sevent segmen nya nantinya akan menampilkan angka 8. Lalu jika kita tahu bahwa data itu berhasil terkirim maka dapat diberikan input 0 dan ditrigger oleh clock 4 kali sehingga seven segmen kembali menampilkan angka 0.


    5. Link Download [Kembali]

  • Download HTML [klik disini]
  • Download Rangkaian Simulasi [klik disini]
  • Download Video Simulasi [klik disini]
  • Download Datasheet gerbang NOT  [klik disini]
  • Download Datasheet gerbang AND [klik disini]
  • Download Datasheet IC7411 [klik disini]
  • Modul 4 Shift Register dan Seven Segment




    MODUL 4
    Shift Register dan Seven Segment


    1. Tujuan
    [Kembali]
    1. Merangkai dan menguji Shift Register
    2. Merangkai dan menguji aplikasi shift register pada seven segment
    2. Alat dan Bahan [Kembali]



    1. Panel DL2203C
    2. Panel DL 2203D
    3. Panel DL 2203S
    4. Jumper
                                           

    3. Dasar Teori [Kembali]

    Shift Register

        Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak digunakan dalam sistem digital. Tampilan pada layar kalkulator dimana angka bergeser ke kiri setiap kali ada angka baru yang diinputkan menggambarkan karakteristik register geser tersebut. Register geser ini terbangun dari flip-flop. Register geser dapat digunakan sebagai memori sementara, dan data yang tersimpan didalamnya dapat digeser ke kiri atau ke kanan. Register geser juga dapat digunakan untuk mengubah data seri ke paralel atau data paralel ke seri. Ada empat tipe register yang dapat dirancang dengan kombinasi masukan dan keluaran dan kombinasi serial atau paralel :
    1. Serial in serial out (SISO)  
    Pada register SISO, jalur masuk data berjumlah satu dan jalur keluaran juga berjumlah satu. Pada jenis register ini data mengalami pergeseran, flip flop pertama menerima masukan dari input, sedangkan flip flop kedua menerima masukan dari flip flop pertama dan seterusnya.
    Gambar 4.1 Serial In Serial Out
    2. Serial in paralel out (SIPO)  
    Register SIPO, mempunyai satu saluran masukan saluran keluaran sejumlah flip flop yang menyusunnya. Data masuk satu per satu (secara serial) dan dikeluarkan secara serentak (secara paralel). Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal kontrol. Selama sinyal kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.
    Gambar 4.2 Serial In Paralel Out
    3. Paralel In Serial Out
    Register PISO, mempunyai jalur masukan sejumlah flip flop yang menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke dalam register secara serentak dengan di kendalikan sinyal kontrol, sedangkan data keluar satu per satu (secara serial).
    Gambar 4.3 Paralel In Serial Out
    4. Paraalel In Paralel Out (PIPO)
    Register PIPO, mempunyai jalur masukan dan keluaran sesuai dengan jumlah flip flop yang menyusunnya. Pada jenis ini data masuk dan keluar secara serentak.  
    Gambar 4.4 Paralel In Paralel Out

    Seven Segment
    Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7-segmen atau dot matriks. Jenis 7segmen, sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang yang disusun membentuk angka 8 seperti ditunjukkan pada gambar 3.1. Menurut kesepakatan, huruf-huruf yang diperlihatkan dalam Gambar 3.1 ditetapkan untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9,  juga bentuk huruf A sampai F (heksadesimal).
    Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD ke 7-segmen sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7-segmen.
    Gamabr 4.5 Rangkaian Seven Segment Common Katoda

    Gambar 4.6 Rangkaian Seven Segment Common Anoda


    Modul 4

    Smart Parking Area [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. ...