PERCOBAAN 5
Kontrol Putaran Motor DC
1. Rangkai komponen sesuai percobaan dan kondisi yang dipilih.
2. Buat program menggunakan Arduino IDE.
3. Compile program yang telah dibuat lalu Upload ke dalam Arduino Uno.
4. Uji coba program pada rangkaian percobaan sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
5. Selesai
2. Hardware dan Diagram Blok
[Kembali]
3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja
[Kembali]
Rangkaian Simulasi:
Prinsip Kerja:
Pada percobaan 5 ini, kita menggunakan arduino sebagai mikrokontroler, sensor infrared sebagai input dan dihubungkan ke arduino, dan dipswitch sebagai output dari arduino, serta motor dc dan kipas. Pertama input program yang ada pada modul ke dalam software arduino ide. Dan kondisinya diatur dimana saat potensiometer di putar ke kanan atau menurut program jika adc >= 256 maka motor atau kipas akan berputar ke kanan dan pada dot matrix akan menunjukkan panah ke kanan, sedangkan jika potensiometer diputar ke kiri atau menurut program adc >= 768, maka motor/kipas akan berputar ke kiri dan dot matrix akan menampilkan panah ke kiri. Namun saat potensiometer berada dalam kondisi normal atau pada program adc tidak memenuhi kondisi di atas maka motor/kipas tidak berputar dan pada dot matrix akan menampilkan x seperti gambar rangkaian di atas.
4. Flowchart dan Listing Program
[Kembali]
Flowchart :
Listing Program :
#include <LedControl.h>
// Inisialisasi modul MAX7219
LedControl lc = LedControl(5,6,7,1); // Pin DIN, CLK, LOAD (CS) dihubungkan ke Arduino
byte patterns[8] = {0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0}; // Pola LED untuk ditampilkan
// Pengaturan pin untuk dipswitch dan motor
const int potensio = A0;
const int infrared = 8;
const int enable = 4;
const int motor1Pin1 = 2;
const int motor1Pin2 = 3;
void setup() {
// Set up dot matrix module
lc.shutdown(0, false); // Mengaktifkan modul
lc.setIntensity(0, 8); // Mengatur kecerahan (0-15)
lc.clearDisplay(0); // Membersihkan tampilan
// Mengatur pin-pin sebagai output untuk motor
pinMode(enable, OUTPUT);
pinMode(infrared, INPUT);
pinMode(motor1Pin1, OUTPUT);
pinMode(motor1Pin2, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
// Membaca nilai dari lm35
float adc = analogRead(potensio);
Serial.println(adc);
// Membaca nilai dari infrared
int infrarednya = digitalRead(infrared);
// Mengendalikan arah motor berdasarkan nilai dipswitch
if(infrarednya == HIGH){
digitalWrite(enable, HIGH);
if (adc <= 256) {
// Maju
digitalWrite(motor1Pin1, HIGH);
digitalWrite(motor1Pin2, LOW);
displayArrowRight();
}
else if (adc >= 768) {
// Mundur
digitalWrite(motor1Pin1, LOW);
digitalWrite(motor1Pin2, HIGH);
displayArrowLeft();
}
else {
// Berhenti
digitalWrite(motor1Pin1, LOW);
digitalWrite(motor1Pin2, LOW);
displayLetterX();
}
}
else{
digitalWrite(enable, LOW);
}
}
// Fungsi untuk menampilkan panah pada dot matrix
void displayArrow(byte pattern) {
for (int row = 0; row < 8; row++) {
lc.setRow(0, row, pattern);
}
delay(500); // Mengatur kecepatan animasi
lc.clearDisplay(0);
delay(500); // Jeda sebelum membaca input lagi
}
// Menampilkan panah ke kanan
void displayArrowRight() {
byte arrowRight[8] = {
B00011000,
B00001100,
B00000110,
B11111111,
B00000110,
B00001100,
B00011000,
B00000000
};
for (int row = 0; row < 8; row++) {
lc.setRow(0, row, arrowRight[row]);
}
}
// Menampilkan panah ke kiri
void displayArrowLeft() {
byte arrowLeft[8] = {
B00011000,
B00110000,
B01100000,
B11111111,
B01100000,
B00110000,
B00011000,
B00000000
};
for (int row = 0; row < 8; row++) {
lc.setRow(0, row, arrowLeft[row]);
}
}
// Menampilkan huruf "X"
void displayLetterX() {
byte letterX[8] = {
B10000001,
B01000010,
B00100100,
B00011000,
B00011000,
B00100100,
B01000010,
B10000001
};
for (int row = 0; row < 8; row++) {
lc.setRow(0, row, letterX[row]);
}
}
5. Kondisi [Kembali]
Percobaan 5 sesuai dengan modul 2.
7. Analisa dan Pembahasan [Kembali]