Senin, 29 Mei 2023

Tugas Pendahuluan 2




Tugas Pendahuluan 2 (Percobaan 3 - Kondisi 6)

1. Kondisi
[Kembali]

Percobaan 3 - Kondisi 6

Buatlah rangkaian multivibrator monostabil sesuai dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 120 uF dan resisitor sebesar 6 k ohm.

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]



3. Video Simulasi [Kembali]






4. Prinsip Kerja [Kembali]
  • Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah jika SW3 berlogika 1 yang dihubungkan pada MR, MR ini adalah Master Reset yaitu jika MR ini diaktifkan maka MR ini akan memaksa nilai Q pada outputnya akan tetap bernilai 0. Setelah itu, jika SW1 dan SW2 berlogika 1 maka tidak akan terjadi apa-apa pada lampu LED, namun pada saat SW1 ini diswitch maka LED D1 akan hidup sementara lalu akan berpindah lagi ke LED D2. Selang waktu antara perpindahan dari LED D1 KE LED D2 ini dinamakan kuasi waktu. Begitu juga jika SW1 DAN SW2 berlogika 0, jika SW2 diswitch kan maka LED akan berpindah sementara dari LED D1 ke LED D2.
  • Lama waktu perpindahan antara LED D1 ke LED D2 ini dipengaruhi oleh kapasitor dan resistor. Jika kapasitor dan resistornya makin besar maka perpindahan LED D1 ke LED D2 atau kuasi waktunya makin lama, namun jika kapasitor dan resistornya makin kecil, maka kuasi waktunya juga makin singkat atau cepat.
5. Link Download [Kembali]



Tugas Pendahuluan 1




Tugas Pendahuluan 1 (Percobaan 2 - Kondisi 6)

1. Kondisi
[Kembali]

Percobaan 2 - Kondisi 6

Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT
  • Rangkaian sederhana 1 : B=1, D=0, A=1, C'=1, D=1
  • Rangkaian sederhana 2 : B=1, D=0, A=1, B=1, C'=0

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]




3. Video Simulasi [Kembali]




4. Prinsip Kerja [Kembali]

  • Pada Rangkaian Sederhana 1
Pada rangkaian sederhana 1, setiap SPDT menghasilkan logika 1 kecuali pada SW 2 yang menghasilkan logika 0. Pada gerbang logika XOR inputnya berlogika 1 dan 0 maka pada outputnya bernilai 1, karena pada prinsipnya gerbang logika XOR ini akan berlogika 1 ketika jumlah inputnya ganjil , sebaliknya jika jumlah input berlogika 1 berjumlah genap maka outputnya berlogika 0. Selanjutnya pada gerbang AND, Pada kaki 1 yakni  A nilai input logikanya ialah logika 1, pada kaki kedua yaitu C', disambung dengan gerbang NOT yang mana menyebabkan input pada kaki kedua yakni C' logika 1 karena ada gerbang NOT berubah menjadi logika 0, dan pada kaki 3 yakni D nilai input logikanya ialah logika 1, maka output yang dikeluarkan oleh gerbang AND adalah logika 0. Hal ini karena prinsip kerja gerbang AND, yaitu outputnya akan bernilai 1 jika semua inputnya bernilai 1, jika salah satu inputannya bernilai 0 maka outputnya akan bernilai 0, prinsipnya adalah perkalian. Dengan output XOR ada;ah 1 dan AND adalah 0, maka input yang masuk ke gerbang OR adalah 1 dan 0, maka sesuai prinsip gerbang OR yaitu penjumlahan, yaitu dimana akan bernilai 1 jika inputnya salah satu bernilai 1. Karena output dari gerbang OR adalah 1 maka LED nya akan menyala.
  

  • Pada Rangkaian Sederhana 2
Pada rangkaian sederhana 2, Setiap SPDT menghasilkan logika 1 kecuali pada SW 7 yang bagian D berlogika 0 dan kemudian diteruskan ke gerbang logika sebagai inputnya. Pada gerbang logika XOR inputnya ialah logika 1 dan 0  maka pada outputnya bernilai 1, karena pada prinsipnya gerbang logika XOR akan menghasilkan output  1 ketika input berjumlah ganjil , sebaliknya jika jumlah input  berjumlah genap maka outputnya berlogika 0. Selanjutnya pada gerbang AND, Pada kaki 1 yakni di A nilai input logikanya ialah logika 1, kaki 2 yakni di B nilai output logikanya logika 1, dan pada kaki 3 yakni di C' nya disambung dengan gerbang NOT yang menyebabkan input pada kaki C' yang awalnya berlogika 1 karena ada gerbang NOT menjadi logika 0. Karena pada kaki input C dipasang gerbang NOT, maka output yang dikeluarkan oleh gerbang AND adalah logika 0. Hal ini karena prinsip kerja gerbang AND ialah output yang dikeluarkan berlogika 1 jika semua nilai input berlogika 1 dan sebaliknya, output yang dikeluarkan berlogika 0 jika terdapat salah satu input memiliki masukan berlogika 0. Dengan output XOR adalah logika 1 dan AND berlogika 0, maka input yang masuk ke gerbang OR adalah logika 1 dan 0 yang menyebabkan LED menyala. Karena prinsip gerbang OR yaitu penjumlahan dimana akan bernilai 1 jika input salah satunya bernilai 1.
 
Pada percobaan 1 dan 2 terdapat perbedaan posisi gerbang NOT nya, yang mana pada percobaan 1 gerbang NOT terletak di kaki 2 gerbang AND. Sedangkan pada percobaan 2 gerbang NOT terletak di kaki 3 gerbang AND

5. Link Download [Kembali]




Modul 1 Gerbang Logika Dasar & Monostabil Multivibrator




MODUL 1
Gerbang Logika Dasar & Monostable Multivibrator


        1. Tujuan
[Kembali]
  1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar
  2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, aljabar boelean, dan peta Karnaugh
  3. Merangkai dan menguji multivibrator

  1. 2.  Alat dan Bahan [Kembali]

1. Panel DL2203C
2. Panel DL 2203D
3. Panel DL 2203S
4. Jumper


3. Dasar Teori [Kembali]

Gerbang Logika Dasar

Gambar 1.1 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND

Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND
Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.

2. Gerbang OR
Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol Gerbang OR
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR
Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0.

3. Inverter (Gerbang NOT)

Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar Gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT
Tabel 1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT
Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol.

4. Gerbang NOR
(a) 
(b)
Gambar 1.4 Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol Gerbang NOR
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR
Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 

5. Gerbang NAND

(b)
Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND

Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 

6. Gerbang Exclusive OR (X-OR)
Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.

Multivibrator

Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.

Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

1. Multivibrator Astabil
    Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.

2. Multivibrator Monostabil
    Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).


3.Multivibrator Bistabil
    Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.


Modul 4

Smart Parking Area [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. ...